Total Tayangan

Kamis, 09 Januari 2014

Analisis DFD



DFD diatas merupakan contoh dfd untuk memberikan laporan data calon siswa baru ke pimpinan yang tujuannya untuk penerimaan peserta didik baru.
Seharusnya tugas tugas softskill kali ini adalah di web springer tetapi terdapat suatu kendala teknis karena di web tersebut menyediakan dfd yang terbatas. Dan atas persejuan bapak boleh mencari di luar web springer maka saya mencarinya melalui search engine om google dan menemukan gambar dfd seperti diatas. DFD yang saya unduh dari suatu blog yang sumbernya akan saya sediakan setelah dibawah tulisan saya.
DFD di atas memiliki 4 proses untuk mentranformasikan data sampai menjadi laporan  kepada sekolah (pemimpin). Para calon siswa mengisi serta menyerahkan data dirinya masing” berserta nilai dari masing-masing siswa tersebut, kemudian bendahara PPDB memberikan laporan keuangannya yang kemudian dari proses ini dihasilkan data calon siswa yang akan disimpan ke dalam data store calon siswa. Selanjutnya merupakan proses menyeleksi nilai calon siswa setelah diseleksi kemudian seleksi yang akan disimpan ke dalam data store seleksi. Tahap berikutnya yaitu  membaca data seleksi dari data store seleksi kemudian akan di proses untuk mengetahui siswa yang mendapatkan rangking dan hasil tersebut dicetak untuk diberikan kepada calon siswa. Dan pada data store seleksi  jugalah akan  diproses serta akan menghasilkan  sebuah  laporan yang di cetak dan diserahkan kepada sekolah (pimpinan).

Sumber gambar :

Senin, 06 Januari 2014

Rangkuman Sistem Informasi Akuntansi Bab 1-4 (revisi)

Disini saya akan merevisi tugas saya, saya sudah mengupload tugas ini sebelumnya tetapi dalam bentuk mengupload file, awalnya bapa setuju tetapi bapa tidak mau membukanya jika hasilnya dalam bentuk file. Maksud saya biar hasilnya dan tataletaknya terlihat lebih rapi tetapi bapak minta teksnya. Langsung saya ini teks dari rangkuman bab 1-4
 
1                                 MENGENAL
SISTEM INFORMASI DAN AKUNTANSI

Proses Bisnis dan Sistem Informasi Akuntansi
                Proses bisnis (business process) adalah urutan aktivitas yang dilaksanakan oleh suatu bisnis untuk meperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa. Para ankuntan memanfaatkan proses bisnis perusahaan dalam bentuk siklus transaksi. Siklus transaksi (transaction cycles) mengelompokan kejadian-kejadian terkait yang pada umumnya terjadi dalam suatu urutan tertentu. Kejadian (events) adalah aktivitas yang terjadi pada waktu tertentu. Terdapat tiga siklus transaksi utama :
·       Siklus pemerolehan/pembelian (acquisition/purchasing cycle) adalah proses pembelian dan pembayaran untuk barang-barang atau jasa
·       Siklus konversi (conversion cycle) adalah proses mengubah sumber daya yang diperoleh menjadi barang-barang dan jasa
·       Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah proses menyediakan barang atau jasa untuk para pelanggan dan menagih uangnya
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu sistem yang menangkap data tentang satu organisasi, menyimpan dan memelihara data, serta menyediakan informasi yang berguna bagi manajemen sedangkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat dipandang sebagai bagian dari SIM organisasi.
Lingkup Sistem Informasi Akuntansi
                Sistem informasi akuntansi itu adalah suatu subsistem dari SIM yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi penjualan. SIA menelusuri sejumlah besar informasi mengenai pesanan penjualan, penjualan dalam satuan unit dan mata uang, penagihan kas, pesanan pembelian, penerimaan barang, pembayaran, gaji dan jam kerja.
Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
                Pada bagian ini akan menjelaskan apa yang dikerjakan SIA dan memberikan lima macam penggunaan informasi akuntansi


1.       Membuat Laporan Eksternal
Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan pemerintah dan yang lain.
2.       Mendukung Aktivitas Rutin
Para manajer memerlukan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan itu.
3.       Mendukung Pengambilan Keputusan
Informasi diperlukan juga untuk mendukung pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi.
4.       Perencanaan dan Pengendalian
`               Informasi mengenai anggaran dan biaya standar disimpan oleh sistem informasi dan laporan dirancang untuk membandingkan angka anggaran dengan jumlah aktual.
5.       Menerapkan Pengendalian Internal
Pengendalian internal mencakup kebijakan-kebijakkan, prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan dari kerugian atau korupsi dan untuk memelihara keakuratan data keuangan.
Aplikasi dan Piranti Perangkat Lunak Akuntansi
                Cara lain untuk menggambarkan SIA adalah dengan menganggap aplikasi akuntansilah yang mengatur informasi. Aplikasi adalah program komputer yang digunakan untuk memenuhi keperluan-keperluan tertentu. Salah satu aplikasi yang digunakan adalah off-the-shelf adalah piranti lunak komersial yang siap pakai dan tersedia untuk dijual kepada masyarakat umum.
Peran Akuntan Dalam Hubungannya Dengan SIA
·       Akuntan sebagai Pengguna
Peran akuntan dan manager keuangan menggunakan sistem akuntansi untuk semua fungsi (menyusun laporan eksternal, menangani transaksi rutin, dan lain-lain).
·       Akuntan sebagai Manager
Peran manajer bertanggung jawab mengatur karyawan dan sumber daya untuk membantu suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Tanggung jawab dari menajer akuntansi mencakup tidak hanya mengatur pencatatan dan pelaporan informasi akuntansi tetapi juga mengelola sistem informasi secara keseluruhan.
·       Akuntan sebagai Konsultan
Akuntan yang sudah berpengalaman dapat menyediakan jasa konsultasi di banyak bidang termasuk sistem informasi, perencanaan keuangan perorangan, akuntansi internasional, akuntansi lingkungan dan akuntansi forensik.
·       Akuntan sebagai Evaluator
Akuntan menyediakan bermacam jasa evaluasi dan berfokus atau bergantung pada sistem informasi akuntansi. Disini akan dilihat akuntan sebagai seorang auditor internal, auditor eksternal dan penyedia jasa assurance (pemberian keyakinan) lainnya.
Auditor internal mengevaluasi berbagai unit di dalam suatu organisasi untuk menentukan apakah unit itu telah mencapai misinya secara efisien dan efektif.
Auditor Eksternal sebuah perusahaan membayar kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan mereka untuk memenuhi ketentuan hukum dan untuk menambahkan kredibilitas atas laporan keuangan mereka.
Peran Evaluatif Lainnya. Akuntan memperluas peran mereka sebagai evaluator dengan menyediakan berbagai macam jasa assurance.
·       Akuntan sebagai Penyedia Jasa Akuntansi dan Perpajakan
Akuntan menyediakan piranti lunak akuntansi untuk menyusun laporan keuangan untuk klien-klien kecil dan piranti lunak perpajakan untuk memberikan jasa perpajakan untuk klien-klien mereka.



2               PROSES BISNIS dan DATA SIA

                Pada BAB 1 menekankan bahwa akuntan dapat berperan sebagai evaluator dan atau pendesain sistem akuntansi. Sistem akuntansi bersifat kompleks dan banyak keahlian diperlukan untuk evaluasi SIA. Akuntan perlu untuk meninjau ulang dokumentasi, melakukan wawancara dan mengamati transaksi-transaksi untuk memahami sistem akuntansi klien.
                Dan pada pembahasan BAB 2 ini hanya memberikan suatu pengenalan pada siklus pemerolehan dan pendapatan.
Proses dan Kejadian Bisnis
                Proses bisnis merupakan seperangkat aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh, menghasilkan serta menjual barang dan jasa. Satu cara penting untuk mempelajari proses bisnis perusahaan adalah dengan berfokus pada siklus transaksi. Siklus transaksi yaitu mengelompokan kejadian terkait yang ada pada umumnya terjadi dalam suatu urutan tertentu. Proses bisnis dapat disusun menjadi tiga siklus transaksi utama yaitu :
·       Siklus pemerolehan atau pembelian mengacu pada proses pembelian barang dan jasa
·       Siklus konversi mengacu pada proses sumber daya yang diperoleh menjadi barang-barang dan jasa
·       Siklus pendapatan mengacu pada proses menyediakan barang dan jasa untuk para pelanggan
Siklus Pendapatan
                Siklus pendapatan dari jenis organisasi yang berbeda dapat saja sama dan mencakup di dalamnya sebagian atau semua operasi berikut ini :
·       Merespon permintaan informasi dari pelanggan
·       Membuat perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan barang dan jasa dimasa mendatang
·       Menyediakan jasa atau mengirim barang ke pelanggan
·       Menagih pelanggan
·       Menggunakan penagihan uang
·       Menyetorkan uang kas ke bank
·       Menyusun laporan
Siklus Pemerolehan
                Seperti halnya siklus pendapatan, siklus pemerolehan dari organisasi dengan jenis yang berbeda pada dasarnya bersifat sama karena kebanyakkan mencakup di dalamnya sebagian atau semua operasi berikut ini :
·       Mendiskusikan dengan para pemasok
·       Memproses permintaan
·       Membuat perjanjian dengan pemasok untuk membeli barang atau jasa di masa mendatang
·       Menerima barang atau jasa dari pemasok
·       Mengakui klaim atas barang dan jasa yang diterima
·       Memilih faktor-faktor yang akan di bayar
·       Menulis cek
Pengidentifikasian Kejadian dalam Proses Bisnis
                Akuntansi pada dasarnya adalah suatu sistem informasi dan sangat penting bagi para akuntan untuk mengetahi bagaimana sistem informasi beroperasi. Pengetahuan seperti itu akan memungkinkan mereka untuk menyediakan jasa konsultasi dan desain sistem serta untuk memenuhi peran mereka sebagai evaluator dan editor. Mutu dan karakteristik dari suatu sistem informasi memengaruhi kinerja dan seberapa jauh auditor dapat bersandar pada output dari sistem dalam melakukan verifikasi laporan keuangan. Tentu saja para akuntan juga harus memahami sistem akuntansi dalam perannya sebagai pengguna. Walaupun demikian proses proses bisnis dapat saja kompleks dan bahkan banyak sekali jadi kita juga perlu untuk menemukan suatu cara untuk menyederhanakan dan menyusun informasi yang kita kumpulkan tentang suatu proses bisnis.
Pengorganisasian Data dalam SIA
                SIA merekam data tentang berbagai kejadian yang dibahas di bagian sebelumnya, termasuk perjanjian dengan para pelanggan (para pemasok) barang atau jasa yang di sediakan kepada pelanggan (yang diterima dari para pemasok, jumlah terutang dari para pelanggan (kepada para pemasok) dan pembayaran oleh para pelanggan (kepada para pemasok).
Jenis-Jenis File dan Data
                Para akuntan yang mengambil bagian di dalam proses perancangan perlu memahami jenis-jenis file ini karena perubahan yang dibuat pada sistem akuntansi diterapkan melalui perubahan piranti lunak dan perubahan rancangan file data. Auditor perlu memahami file data perusahaan agar merekan dapat mengevaluasi keandalan dari sistem yang menghasilkan laporan keuangan.
                Dalam mempelajari SIA, seseorang perlu memperhatikan file induk dan file transaksi yang mendukung proses bisnis tertentu. Berikut ini ciri-ciri dari file induk dan file transaksi :
a)     File Induk
File induk memiliki cici-ciri berikut :
·       File induk menyimpan data yang permanen mengenai agen-agen eksternal, agen-agen internal atau barang dan jasa
·       File induk tidak menyediakan perincian mengenai transaksi-transaksi individual
·       Data yang disimpan dapat memiliki karakteristik sebagai data acuan maupun data ringkasan. Data acuan adalah data desriptif yang relatif permanen dan dipengaruhi oleh transaksi, sedangkan data ringkasan diubah ketika kejadian, seperti pesanan dan pengiriman.
b)    File Transaksi
Jenis file data kedua yang juga penting adalah file transaksi. File transaksi memiliki ciri-ciri berikut :
·       File transaksi menyimpan data tentang kejadian
·       File transaksi biasanya mencakup suatu field untuk tanggal transaksi
Pemahaman mengenai bagaimana file induk dan file transaksi bekerja sama adalah penting untuk meneliti suatu aplikasi akuntan dan harus di capai dalam konteks proses bisnis yang dipelajari. Para manajer mungkin memiliki pengetauan yang luas tentang proses bisnis dan pemakai mungkin memahami perincian mengenai sebagian dari proses tetapi karyawan biasa saja tidak memerhatikan file-file yang telah dibuat dan digunakan.
Kejadian dan Aktivitas
Memahami kejadian merupakan langkah awal yang penting dalam memahami suatu proses bisnis. Sebagian dari suatu aktivitas adalah bagian dari suatu proses fisik. Sebagai contoh, salah satu dari aktivitas dalam “kejadian pengambilan” terdiri dari menempatkan barang-barang yang di ambil dalam sebuah kotak sebelum memberikan kepada Departemen Pengiriman. Tujuan bagian ini, perhatian adalah pada aktiviatas yang disertai pengumpulan atau penggunaan data. Bagian ini memperkenalkan tiga jenis aktivitas yang akan membantu dalam memahami SIA : pencatatan kejadian, pembaruan dan pemeliharaan file.
a)     Pencatan
Penyimpananan dokumen sumber dan atau pemyimpanan data kejadian dalam file transaksi.
b)    Pembaruan
Mengacu pada tindakkan mengubah data ikhtisar di suatu file induk untuk mencerminkan pengaruh dari kejadian. Contoh : setelah penjualan persediaan, field jumlah_barang_di_gudang diperbarui dengan mengurangi saldonya. Ketika persediaan dipesan, juga perlu untuk memperbarui jumlah total dari suatu pos persediaan yang disiapkan untuk pertukaran penjualan dimasa depan.
c)     Pemeliharaan file
Mengorganisasi data acuan tentang file induk. Aktivitas ini mencakup menambakan record induk, mengubah data acuan di dalam record induk dan menghapus record induk



3                     MENDOKUMENTASIKAN
SISTEM AKUNTANSI

                Pada BAB 3 ini fokus pada proses bisnis dan data SIA, untuk membantu anda mengorganisasi informasi tentang proses bisnis dalam grafis yang mudah dipahami.
Selanjutnya proses pembuatan diagram sistem mempunyai banyak manfaat. Untuk para akuntan dalam perannya sebagai evaluator sistem dan sebagai auditor, diagram aktivitas memberikan cara yang lebih sistematis untuk menganalisis proses-proses yang terjadi. Diagram tersebut akan menyoroti aspek-aspek penting dari suatu proses bisnis.
Diagram Aktivitas UML
                Unfied Modeling Language (UML) merupakan suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk alat analisis dan desain berorientasi objek oleh GRADY BOOCH, JIM RUMBAUGH, dan Ivar Jacobson. UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Alasan lain memilih UML adalah karena UML menyediakan pilihan diagram untuk mendokumentasikan proses bisnis dan sistem informasi.
Overview Activity Diagram dan Diagram Detailed Activity
                Diagram aktivitas dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a)    Overview Diagram
Menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadian-kejadian penting, urutan kejadian-kejadian ini, dan aliran informasi antar kejadian.
b)    Overview Detailed Diagram
Suatu diagram aktifitas UML yang menyediakan penyajian terperinci dari aktifitas yang berhubungan dengan satu aatau dua kejadian yang disajiakan dalam overview diagram.
                UML bersifat fleksibel dan memungkinkan diagram aktivitas untuk dibuat pada tingkat detail yang berbeda. UML adalah salah satu dari banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk membuat model SIA. Dua teknik yang umum digunakan dalam UML adalah Data Flow Diagram (DFD) dan Bagan Arus Sistem Flowchat.

4              MENGIDENTIFIKASI RISIKO dan
PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS

                Pada BAB 4 ini fokus menyediakan latar belakang untuk pembahasan mendatang tentang pengendalian internal.
Pengendalian Internal dan Peran Akuntan
                Pengendalian internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen dan personel lainnya yang dirancang untuk memberikan kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian sasaran sebagai berikut : efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan laporan keuangan dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Sasaran Pengendalian Internal
                Terdapat tiga sasaran utama, masing-masing sasaran (pelaksanaan, sistem informasi, perlindungan aset dan kinerja).
·       Sasaran Pelaksanaan
Pada siklus pendapatan, pelaksanaan mengacu pada penyerahan barang atau jasa serta penerimaan dan penanganan kas.
·       Sasaran Sistem Informasi
Sasaran informasi memfokuskan pada pencatatan, pembaruan dan pelaporan informasi akuntansi.
·       Sasaran Perlindungan Aset
Fokus utamanya adalah pada sasaran pelaksanaan dan sistem informasi.
·       Sasaran Kinerja
Sasaran kinerja memfokuskan pada pencapaian kinerja yang memuaskan dari organisasi, orang, departemen, barang atau jasa.
Penelitian Risiko Sistem Informasi
                Risiko sistem informasi atau risiko kesalahan pada sistem informasi melalui pencatatan, pembaruan atau pelaporan data yang tidak tepat karena sistem informasi mencatat transaksi perusahaan. Bagian ini menstrukturkan risiko sistem informasi menjadi dua kategori yaitu :
·       Pencatatan Risiko
Pencatatan risiko menyatakan risiko yang tidak ditangkap informasi kejadian secara akurat dalam sistem tersebut. Kesalahan dalam pencatatan dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar.
·       Memperbarui Risiko
Pembaruan risiko adalah risiko bahwa field ringkasan dalam catatan induk tidak dipengaruhi dengan tepat.
Aktivitas Pengendalian
                Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dikembangkan untuk menghadapi risiko dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Pada aktivitas pengendalian ini menjenaskan 4 jenis pengendalian, yaitu pengendalian arus kerja, pengendalian input, pengendalian umum dan penelaah kinerja
·       Pengendalian Arus Kerja
1.     Pemisahan tugas
2.     Penggunaan informasi mengenai kejadian sebelumnya untuk mengendalikan aktivitas
3.     Urutan Kejadian yang diharuskan
4.     Menindaklanjuti kejadian
5.     Dokumen beromor urut
6.     Pencatatan agen internal yang bertanggung jawab atas kejadian dalam suatu proses
7.     Pembatasan akses ke aset dan informasi
8.     Rekonsilisasi catatan dengan bukti fisik aset
·         Penelaah Kinerja
Penelaah kinerja mengukur kinerja dengan membandingkan data aktual dengan anggaran, proyeksi atau data periode lalu. Penelaah kinerja meliputi analisis data, identifikasi masalah dan pengambilan tindakan perbaikan. Contoh penelaah kinerja adalah :
v Manajer pemasaran menelaah penjualan berbagai macam produk untuk menentukan produk mana yang akan diberhentikan
v CEO ingin menentukan keberhasilan wakil direktur yang bertanggung jawab atas penjualan internasional
v Petugas pembelian menggunakan laporan periodik untuk menentukan apakah perusahaan harus menghentikan pemesanan dari pemasok dimana retur pembelian tinggi.

Data Flow Diagram (DFD)


Data Flow Diagram atau DFD merupakan gambaran suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. Dengan adanya Data Flow Diagram maka pemakai sistem yang kurang memahami dibidang komputer dapat mengerti sistem yang sedang berjalan.
Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat rancangan sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah sistem nantinya. Dalam pembuatan Sistem Informasi, DFD sering digunakan. DFD dibuat oleh para analis untuk membuat sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada para programmer untuk melakukan proses coding. Dimana para programmer melakukan sebuah coding sesuai dengan DFD yang dibuat oleh para analis sebelumnya. Tools yang digunakan pada pembuatan DFD (Data Flow Diagram) yaitu EasyCase, Power Designer 6. Salah satu cara lain untuk mendesain sistem yaitu menggunakan UML(Unified Manual Language).

Pengertian Data Flow Diagram Menurut Para Ahli

  • Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Wikipedia adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis. 
  • Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Wijaya (2007) adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam obyek kemudian melewati suatu proses yang mentransformasikan ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain. 
  • Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Kristanto, 2003 adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluaran dari sistem, dimana data di simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. 
  • Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Jogiyanto Hartono, 2005-701 adalah Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data system

Fungsi DFD
Fungsi dari Data Flow Diagram adalah :

  1. Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. 
  2. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. 
  3. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
  
Simbol DFD



Komponen DFD (Data Flow Diagram):
  1. User / Terminator: Kesatuan diluar sistem (external entity) yang memberikan input ke sistem atau menerima output dari sistem berupa orang, organisasi, atau sistem lain. 
  2. Process: Aktivitas yang mengolah input menjadi output. 
  3. Data Flow: Aliran data pada sistem (antar proses, antara terminator & proses, serta antara proses & data store). 
  4. Data Store: Penyimpanan data pada database, biasanya berupa tabel.


Didalam DFD terdapat 3 level

  1. Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan. 
  2. Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran besar  yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data. 
  3. Diagram Rinci : merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram Nol.

SYARAT MEMBUAT DFD
Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :

  1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD. 
  2. Pemberian nomor pada komponen proses. 
  3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat. 
  4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit. 
  5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika.

TIPS DALAM MEMBUAT DFD
Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :

  • Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah. 
  • Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda. 
  • Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu). 
  • Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya. 
  • Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya. 
  • Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses.
  •  Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama). 
  • Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi. 
  • Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik. 
  • Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity. 
  • Aliran data untuk Proses Report harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report.Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.

 
 
 
Sumber